Keinginan Yang Tak Terpenuhi
selama menjalani perjalanan di kurun waktu usiaku ini, aku memperoleh banyak hal yang bisa ku ceritakan pada anak cucuku nanti.
ada hal gembira, kesuksesan, banyak pula kisah tentang kegagalan yang mungkin bisa membuat anak atau cucuku tertawa terbahak-bahak nantinya, karena mereka berpikir begitu bodohnya aku ketika gagal mendapat apa yang kuiginkan.
berbicara tentang keinginan, banyak hal yang saat ini aku inginkan dalam berbagai hal, maklum bagi nadi darah muda yang selalu ngotot mendapat kesempurnaan.
namun satu persatu keinginan indahku luntur karena air, hingga lukisan dari cat yang tadinya sungguh indah, kini hanya menjadi seperti coretan anak kecil yan bentuknya sama sekali sudah tak terlihat.
ada satu keinginan yang baru saja kuinginkan dalam rentang beberapa minggu terakhir ini, keinginan yang melebihi kata "indah", mungkin hanya bisa disaingi oleh kata "subhanallah", karena memang keinginan itu begitu megah, anggun, dan sulit didapat.
awalnya aku tak ingin mendapatkan apa yang kuinginkan itu, namun seperti kebanyakan orang bilang "cinta selalu datang terlambat", dan cinta pada keinginanku pun sama.
mungkin aku berada di posisi yang salah saat ini, namun cobaan dan takdir tak bisa disalahkan, kadang mereka hadir disaat yang tak sesuai, namun inilah kenikmatan dunia.
dan cobaan atau takdir inilah yang membuat butiran mutiara terus menetes, entah satu liter dua liter, atau mungkin lebih, namun tak apa, aku masih punya banyak ember untuk menampungnya, akupun masih bisa pergi ke selokan untuk membuangnya.
karena mutiara itu bukan mutiara yang indah, seindah mutiara laut.
seperti sifat anak muda pada umumnya, mereka akan melakukan apapun untuk mendapat apa yang mereka inginkan, namun setelah mereka mendapatkannya, mereka akan merasa tak puas dan menginginkan yang lebih sempurna.
dan saat ini aku berada di posisi mencoba meraih apa yang sering kusebut "subhanallah", entah ini hanya cobaan agar aku lebih giat untuk mendapatkannya, atau mungkin ini takdir yang menandakan aku tak pantas untuk meraihnya.
mungkin Tuhan hanya mengujiku melalui sebuah cobaan.
mungkin Tuhan ingin memberitahuku kalau aku tak pantas meraihnya.
atau
mungkin Tuhan mengasihiku karena aku bisa mendapat yang lebih sempurna.
ah, aku Tak ingin kesempurnaan, aku hanya ingin kebahagiaan.
keinginan.
kalian pasti mempunyainya kan? entah dalam hal apapun?
apasih yang kalian pikirkan tentang itu?
pasti kalian ingin meraihnya kan?
ketika kalian meraihnya kalian akan bahagia, bangga, kemudian akan menceritakan pada semua orang hingga mereka bosan mendengar celotehanmu itu, iya kan?
tapi walau mereka bosan mendengarkanmu, kalian acuh saja, dan tetap menceritakan hal itu, karena itu sumber kebahagiaan keduamu kan? itu tak ada salahnya kok.
tapi ketika kalian gagal meraihnya?
kalian akan menutupi kegagalan itu dari siapapun pasti.
kalian tak ingin ada seorangpun yang mengungkit-ungkit hal itu, termasuk orang-orang terdekat disekitarmu, ya kan? wajar saja.
terlebih ketika keinginan kalian yang sudah hampir pasti kalian dapatkan tiba-tiba digagalkan oleh seorang elit. pasti marah mencampuri kesedihan kalian. betul? sama.
sebenarnya ada dua hal yang dapat kalian pilih ketika tak mendapat apapun yang kalian inginkan.
yang pertama kalian tetap menunggu dan tetap berusaha agar apa yang kalian inginkan tercapai, walau kalian tak punya kepastian akan mendapatkannya. ini antara konsisten dan bodoh.
yang kedua kalian melupakan apa yang kalian ingikan dan meraih sesuatu yang lebih megah agar kalian tak menyesal telah gagal mendapatkan keinginan yang sebelumnya. ini yang paling sulit dilakukan.
dan jika harus memilih diantara dua pilihan itu, mungkin saat ini aku akan memilih yang pertama, walaupun aku nantinya dianggap bodoh, karena aku belum mampu melakukan pilihan kedua.
darah mudaku masih mengalir deras, dan itu menghambat akal sehatku untuk melakukan hal yang lebih ekstrim seperti di pilihan kedua.
sebenarnya aku saat ini sadar kalau kebahagiaan itu dapat diperoleh dengan cara yang sederhana, namun menjadi sederhana tak sebahagia yang diangankan.
ketika banyak guru bangsa yang bilang "hidup ini singkat", maka saat ini aku akan menjalaninya.
hidup harus tetap berjalan, walau keinginan yang super itu tak bisa kalian dapatkan.
dan ketika nanti masanya tiba, kalian akan cukup kritis untuk memilih antara melakukan tindakan bodoh, konsisten, atau melaukan hal yang amat sulit.
dan itu tak butuh waktu lama lagi, percayalah.
0 Response to "Keinginan Yang Tak Terpenuhi"
Post a Comment