Timnas U-19 Menuju Piala Dunia 1979 di Japan, gagal hadang Maradona
Dalam decade 70an PSSI mencatatkan dua prestasi gemilang yaitu finalis
Pra Olimpiade 1976 Toronto, Kanada ketika itu tim nasional kita kalah
adu pinalti 4-5 dari Korea Utara, Jatah tunggal wakil Asia ke Olimpiade
milik Korea Utara. Prestasi kedua PSSI adalah bisa tampil kan pada di
Piala Dunia Yunior 1979 di Jepang (FIFA World Youth Championship Japan
1979). Tim nasional Indonesia U-20 tahun di latih oleh pemain legendaris
Soetjipto Soentoro, Asia mendapatkan 2 jatah plus satu jatah tuan
rumah, dua jatah Asia di ambil pada AFC Youth Championship 1978 yaitu
kejuaraan sepakbola Asia U-19.
Tiket gratis FIFA & AFC
Perihal PSSI tampil di Japan 1979 ini sedikit berbau keberuntungan, di beberapa situs/web dijelaskan Indonesia bisa tampil karena juara Piala Asia Yunior 1978 Arab Saudi mengundurkan diri, jatah Arab Saudi diberikan ke Indonesia. Asia kebagian tiga jatah, dua jatah di dapat dari juara dan finalis AFC Youth Championship 1978 (U-19) serta satu lagi milik tuan rumah Jepang. Permasalahan ada perbedaan informasi dari beberapa web dengan data dari Wikipedia dan situs resmi AFC, dikedua situs ini dijelaskan juara AFC Youth Championship 1978 milik Iraq dan Korea Selatan (juara bersama), bukan Arab Saudi. Indonesia sendiri pada turmanen ini hanya sampai di babak perempat final dikalahkan Korea Utara, entah bagaimana cerita sesungguhnya hingga PSSI yang hanya finish di delapan besar (kalah dari Korea Utara 0-2)bisa sampai jadi wakil Asia di kejuaraan dunia Yunior 1979, yang mungkin terjadi Iraq mengundurkan diri kemudian Korea Utara juga tidak bisa tampil dan FIFA & AFC menunjuk Indonesia sebagai tim ketiga dari Asia.
Babak Belur di Grup Maut
Hasil undian menempatkan Indonesia di grup maut yaitu grup B bersama Argentina, Polandia, & Yugoslavia. Karena kurang pengalaman dan tak memiliki kompetisi yang teratur dan ketat, Indonesia menjadi bulan-bulanan lawan. Pertandingan pertama 26 Agustus 1979 Indonesia bertemu tim favorit juara Argentina, Mundari Karya dkk di hajar 0-5. Pemain belakang kewalahan menjaga kelincahan Maradona, pada partai itu Maradona mencetak 2 gol dan 3 gol lainnya dicetak striker Ramos Diaz. Partai kedua Indonesia pada tanggal 28 Agustus 1979 melawan wakil Eropa Timur, Polandia. Garuda muda gagal membendung laju Polandia dan menyerah 0-6. Di pertandingan terakhir 30 Agustus 1979 Gawang Endang Tirtana di jebol 5x oleh Yugoslavia, timnas kalah 0-5.
Tiga kekalahan membawa Indonesia di posisi buncit grup B dengan selisih gol 0-16. Pada Japan 1979 ini Argentina dan Polandia yang membantai Indonesia memang bukan tim sembarang, Argentina akhirnya jadi juara dunia Yunior dengan mengalahkan Uni Sovyet 3-1 dengan salah satu gol dicetak Maradona sedangkan Polandia mantap nangkring diposisi keempat (semifinalis). Maradona terpilih sebagai pemain terbaik, Ramos Diaz pemain yang mencetak hattrick ke gawang PSSI jadi top scorer dan timnas Polandia terpilih sebagai tim paling Fair Play.
Skuad PSSI di Piala Dunia Yunior 1979
Berikut skuad garuda muda yang tampil di Piala Dunia Yunior 1979 dengan pelatih kepala Soetjipto Soentoro:
Sumber (www.wikipedia.com)
Tiket gratis FIFA & AFC
Perihal PSSI tampil di Japan 1979 ini sedikit berbau keberuntungan, di beberapa situs/web dijelaskan Indonesia bisa tampil karena juara Piala Asia Yunior 1978 Arab Saudi mengundurkan diri, jatah Arab Saudi diberikan ke Indonesia. Asia kebagian tiga jatah, dua jatah di dapat dari juara dan finalis AFC Youth Championship 1978 (U-19) serta satu lagi milik tuan rumah Jepang. Permasalahan ada perbedaan informasi dari beberapa web dengan data dari Wikipedia dan situs resmi AFC, dikedua situs ini dijelaskan juara AFC Youth Championship 1978 milik Iraq dan Korea Selatan (juara bersama), bukan Arab Saudi. Indonesia sendiri pada turmanen ini hanya sampai di babak perempat final dikalahkan Korea Utara, entah bagaimana cerita sesungguhnya hingga PSSI yang hanya finish di delapan besar (kalah dari Korea Utara 0-2)bisa sampai jadi wakil Asia di kejuaraan dunia Yunior 1979, yang mungkin terjadi Iraq mengundurkan diri kemudian Korea Utara juga tidak bisa tampil dan FIFA & AFC menunjuk Indonesia sebagai tim ketiga dari Asia.
Babak Belur di Grup Maut
Hasil undian menempatkan Indonesia di grup maut yaitu grup B bersama Argentina, Polandia, & Yugoslavia. Karena kurang pengalaman dan tak memiliki kompetisi yang teratur dan ketat, Indonesia menjadi bulan-bulanan lawan. Pertandingan pertama 26 Agustus 1979 Indonesia bertemu tim favorit juara Argentina, Mundari Karya dkk di hajar 0-5. Pemain belakang kewalahan menjaga kelincahan Maradona, pada partai itu Maradona mencetak 2 gol dan 3 gol lainnya dicetak striker Ramos Diaz. Partai kedua Indonesia pada tanggal 28 Agustus 1979 melawan wakil Eropa Timur, Polandia. Garuda muda gagal membendung laju Polandia dan menyerah 0-6. Di pertandingan terakhir 30 Agustus 1979 Gawang Endang Tirtana di jebol 5x oleh Yugoslavia, timnas kalah 0-5.
Tiga kekalahan membawa Indonesia di posisi buncit grup B dengan selisih gol 0-16. Pada Japan 1979 ini Argentina dan Polandia yang membantai Indonesia memang bukan tim sembarang, Argentina akhirnya jadi juara dunia Yunior dengan mengalahkan Uni Sovyet 3-1 dengan salah satu gol dicetak Maradona sedangkan Polandia mantap nangkring diposisi keempat (semifinalis). Maradona terpilih sebagai pemain terbaik, Ramos Diaz pemain yang mencetak hattrick ke gawang PSSI jadi top scorer dan timnas Polandia terpilih sebagai tim paling Fair Play.
Skuad PSSI di Piala Dunia Yunior 1979
Berikut skuad garuda muda yang tampil di Piala Dunia Yunior 1979 dengan pelatih kepala Soetjipto Soentoro:
|
0 Response to "Timnas U-19 Menuju Piala Dunia 1979 di Japan, gagal hadang Maradona"
Post a Comment